Keselarasan dalam suatu system yang berjalan sangatlah penting, masing-masing bagian memiliki tugasnya masing-masing, yang satu tidaklah kalah penting dari yang lain, karena bila salah satu bagian tidak berjalan dengan baik, koordinasi dari system tersebut menjadi kacau dan mendatangkan celaka.
Misalnya saja kejadian tadi siang yang saya alami, sewaktu saya sedang mengetes mainan, saya terpaksa berlari untuk mencegah mainan itu jatuh ke tangga, tapi celakanya sandal yang saya pakai alasnya sudah rusak, alhasil kaki kanan saya slip, dan saya terbanting dengan keras ke lantai, seluruh anggota tubuh saya terasa sangat sakit, dan sampai sekarang masih ada efeknya. Itu semua gara-gara sol sandal yang rusak, koordinasi tubuh saya sewaktu berlari jadi kacau.
Begitu pula dengan gereja, mulai dari sebuah komunitas kecil hingga jemaat yang besar membutuhkan sistem koordinasi yang baik, seluruh anggotanya harus melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik dan benar. Bila ada anggota yang tidak selaras dengan komunitasnya, ia tidak bisa bekerja sama dan membaur dengan anggota lainnya, komunitas tersebut akan berantakan, akan timbul perselisihan yang bisa berlanjut menjadi akar pahit di antara anggotanya, mungkin disebabkan oleh hal yang kecil saja, tapi tetap bisa merusak kesatuan dari komunitas tersebut. Efek yang ditimbulkan tidak mudah hilang begitu saja, akan ada luka membekas pada anggotanya.
Itu sebabnya Rasul Paulus mengatakan; banyak anggota namun tetap satu tubuh Kristus, masing-masing penting peranannya, jangan berusaha berjalan sendiri, karena anggota tubuh yang satu memerlukan anggota tubuh lainnya, sekecil apapun ia. (I Korintus 12:12-31). Bila ada anggota yang salah jalan, memerlukan arahan dan bantuan, hendaklah saudara-saudaranya membantu, menguatkan serta memberi bimbingan kepadanya, bukannya didiamkan atau bahkan dimusuhi. Karena satu bagian yang rusak akan mencelakakan seluruh sistem. Satu orang yang menjadi pahit hati, bisa menghancurkan kelompok/komunitasnya.
Maka dari itu, bila kita merasa ada dari saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian dan bimbingan, bantulah mereka, berusahalah untuk tetap dalam kesatuan yang utuh dan solid, jangan malah menjauhkan diri.
Lagipula, kalau saudara kita sendiri tidak dapat kita kasihi dengan tulus apapun keadaannya, bagaimana dengan perintah Tuhan tentang mengasihi musuh?
Yesus Kristus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama apapun kondisinya, bahkan bila orang itu membenci kita sekalipun. (Lukas 6: 27-36).
Beriman penuh kalau Roh Kudus akan bekerja dan mendukung kita di setiap usaha kita.
Thursday, August 26, 2010
Wednesday, August 25, 2010
Kebangkitan Kembali Tentara Tuhan
Yeh 37:4-6
"...Hai tulang2 yg kering, dengarlah firman Tuhan!...Aku memberi nafas hidup di dalammu supaya kamu hidup kembali...Dan kamu akan mengetahui bhw Akulah Tuhan."
Yeh 37 :1-14: Kebangkitan kembali tentara Allah, umat pilihannya. Karena nafas hidup dari Tuhan (zoe) telah dikembalikan melalui penebusan Kristus kpd umatNya yang dipanggil dan percaya.
Bagi yg terpanggil, jawablah panggilanNya, dan bagi yg sudah menerima panggilanNya, bergumul dan perjuangkanlah di segala tugasmu di dalam Yesus Kristus; Tuhan, Raja dan Bapak kita.
"...Hai tulang2 yg kering, dengarlah firman Tuhan!...Aku memberi nafas hidup di dalammu supaya kamu hidup kembali...Dan kamu akan mengetahui bhw Akulah Tuhan."
Yeh 37 :1-14: Kebangkitan kembali tentara Allah, umat pilihannya. Karena nafas hidup dari Tuhan (zoe) telah dikembalikan melalui penebusan Kristus kpd umatNya yang dipanggil dan percaya.
Bagi yg terpanggil, jawablah panggilanNya, dan bagi yg sudah menerima panggilanNya, bergumul dan perjuangkanlah di segala tugasmu di dalam Yesus Kristus; Tuhan, Raja dan Bapak kita.
Saturday, August 21, 2010
Aman Di Dalam Tuhan
Manusia datang dan pergi, ia bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidupnya satu detik ke depan, yang ia kerjakan hanyalah melakukan tugasnya yang sudah ditentukan Tuhan selangkah demi selangkah. Janganlah berharap kepada manusia sehebat apapun ia, menggantungkan masa depan kepada manusia ibarat orang buta menuntun orang buta. Bersandarlah kepada Tuhan, pemilik segala kehidupan. Hanya Dia yang bisa menjaga manusia di segala keadaan. Maka jiwamu akan mendapat ketenangan, dikelilingi tembok tebal yang paling kokoh. (Maz 23:1-6)
Thursday, August 19, 2010
Kitab Pengkotbah: Penyesalan Raja Salomo
Kalau kita membaca kitab Pengkotbah, yang diakui sebagai tulisan-tulisan dari Raja Salomo, mayoritas berisi tentang kesia-siaan di dalam hidup, bahkan pencarian hikmat, yang pada kitab Amsal begitu ditekankan oleh penulis yang sama (Amsal 1:1-7), dianggap sebagai kesia-siaan juga (Pengkotbah 1:12-26). Beberapa orang mulai berpikir, apakah benar dua kitab ini ditulis oleh orang yang sama? Karena isinya benar-benar bertentangan satu sama lain.
Bila dibaca sepintas lalu, isi kitab Pengkotbah benar-benar membuat down; semua perbuatan manusia dan hidupnya adalah sia-sia! Apakah yang sebenarnya hendak disampaikan oleh Raja yang terkenal dengan hikmat dan kemasyurannya ini?
Inti dari kitab ini adalah Raja Salomo menyatakan penyesalan-penyesalannya di masa tuanya, atas hal-hal kedagingan yang dikejarnya semasa muda, sehingga hal-hal indah yang sebenarnya sudah disediakan Tuhan baginya terlewat begitu saja (Pengkotbah 9: 7-10). Ia baru menyadari, ternyata segala sesuatunya pasti berakhir dan apapun yang di luar kemuliaan Tuhan akan lenyap begitu saja, termasuk hikmat dan ilmu pengetahuan, karena apa yang dimiliki manusia selama hidup tidak sempurna (1 Korintus 13:8-9), hal-hal tersebut hanyalah “sarana” dari Tuhan supaya kita dapat melaksanakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan olehNya, bukankah mengasihi dan melaksanakan perintahNya dengan sepenuh hati merupakan inti dari hidup itu sendiri?
Raja Salomo merupakan golongan orang-orang pintar, yang bahkan lebih berhikmat dari orang-orang lain pada masa sebelum dan sesudah hidupnya (1 Raja-raja 3: 11-13), tampaknya karena anugrah hikmat yang diberikan oleh Tuhan kepadanya, ia, seperti kebanyakan orang-orang lain juga, begitu mengejar hikmat dan kebijaksanaan tersebut, bahkan terlalu berlebihan, sehingga kerjanya setiap hari adalah menggali ilmu pengetahuan, membuat banyak buku, sehingga pada akhirnya ia merasa begitu jenuh sendiri (Pengkotbah 12:12). Hal ini benar sia-sia, karena pada akhirnya kemuliaan dan kehormatan untuk dirinya sendirilah yang dicari, bukan lagi untuk pekerjaan Tuhan seperti pada awalnya (1 Raja-raja 3: 9).
Apapun yang kita dapatkan lebih dari Tuhan, termasuk kepintaran, kecantikan, kekayaan dan lainnya, adalah anugerah yang perlu dijaga sepenuhnya di dalam kekudusan. Bila kita mulai mencari-cari hal-hal yang lebih lagi, mungkin bisa dicek kembali; apakah benar ini yang diinginkan Tuhan? Bergunakah ini bagi pekerjaan Tuhan? Atau hanya keiinginan kita pribadi? Perlu diingat ada hal-hal yang tidak berfaedah di dalam hidup, mungkin terlihat baik, tapi pada dasarnya tidak berguna bagi pekerjaan/rencana Tuhan atas hidup kita. FirmanNya-lah yang menjadi tolok ukur bagi benar dan lurusnya jalan hidup seorang manusia (Mazmur 119:105).
Seperti apa yang telah dinasehatkan oleh Raja Salomo kepada generasi sesudahnya; pada akhirnya segala sesuatu kembali kepada Tuhan sebagai pencipta manusia dan segala jalan hidupnya, arahkan pandangan kita kepada Tuhan, dan mintalah petunjuk dariNya, maka itulah hal yang terbaik yang bisa didapatkan seorang manusia, karena segala sesuatu adalah kepunyaanNya, apapun yang kita miliki adalah milikNya, termasuk hidup kita, dan apapun yang kita raih di dunia, yang bersifat daging, akan lenyap begitu saja seiring dengan berjalannya waktu.
Note: Bahkan mungkin juga ia menikahi begitu banyak wanita juga demi kebutuhan politiknya, bukan hanya ketertarikan pada lawan jenis yang sesungguhnya (ia memiliki 700 isteri dan 300 gundik!), melainkan supaya kerajaannya semakin kuat, padahal yang ia lakukan adalah tanpa hikmat dari Tuhan, sehingga wanita-wanita ini malah menjebloskan dia ke dalam penyembahan berhala (1 Raja-raja 11:4).
Bila dibaca sepintas lalu, isi kitab Pengkotbah benar-benar membuat down; semua perbuatan manusia dan hidupnya adalah sia-sia! Apakah yang sebenarnya hendak disampaikan oleh Raja yang terkenal dengan hikmat dan kemasyurannya ini?
Inti dari kitab ini adalah Raja Salomo menyatakan penyesalan-penyesalannya di masa tuanya, atas hal-hal kedagingan yang dikejarnya semasa muda, sehingga hal-hal indah yang sebenarnya sudah disediakan Tuhan baginya terlewat begitu saja (Pengkotbah 9: 7-10). Ia baru menyadari, ternyata segala sesuatunya pasti berakhir dan apapun yang di luar kemuliaan Tuhan akan lenyap begitu saja, termasuk hikmat dan ilmu pengetahuan, karena apa yang dimiliki manusia selama hidup tidak sempurna (1 Korintus 13:8-9), hal-hal tersebut hanyalah “sarana” dari Tuhan supaya kita dapat melaksanakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan olehNya, bukankah mengasihi dan melaksanakan perintahNya dengan sepenuh hati merupakan inti dari hidup itu sendiri?
Raja Salomo merupakan golongan orang-orang pintar, yang bahkan lebih berhikmat dari orang-orang lain pada masa sebelum dan sesudah hidupnya (1 Raja-raja 3: 11-13), tampaknya karena anugrah hikmat yang diberikan oleh Tuhan kepadanya, ia, seperti kebanyakan orang-orang lain juga, begitu mengejar hikmat dan kebijaksanaan tersebut, bahkan terlalu berlebihan, sehingga kerjanya setiap hari adalah menggali ilmu pengetahuan, membuat banyak buku, sehingga pada akhirnya ia merasa begitu jenuh sendiri (Pengkotbah 12:12). Hal ini benar sia-sia, karena pada akhirnya kemuliaan dan kehormatan untuk dirinya sendirilah yang dicari, bukan lagi untuk pekerjaan Tuhan seperti pada awalnya (1 Raja-raja 3: 9).
Apapun yang kita dapatkan lebih dari Tuhan, termasuk kepintaran, kecantikan, kekayaan dan lainnya, adalah anugerah yang perlu dijaga sepenuhnya di dalam kekudusan. Bila kita mulai mencari-cari hal-hal yang lebih lagi, mungkin bisa dicek kembali; apakah benar ini yang diinginkan Tuhan? Bergunakah ini bagi pekerjaan Tuhan? Atau hanya keiinginan kita pribadi? Perlu diingat ada hal-hal yang tidak berfaedah di dalam hidup, mungkin terlihat baik, tapi pada dasarnya tidak berguna bagi pekerjaan/rencana Tuhan atas hidup kita. FirmanNya-lah yang menjadi tolok ukur bagi benar dan lurusnya jalan hidup seorang manusia (Mazmur 119:105).
Seperti apa yang telah dinasehatkan oleh Raja Salomo kepada generasi sesudahnya; pada akhirnya segala sesuatu kembali kepada Tuhan sebagai pencipta manusia dan segala jalan hidupnya, arahkan pandangan kita kepada Tuhan, dan mintalah petunjuk dariNya, maka itulah hal yang terbaik yang bisa didapatkan seorang manusia, karena segala sesuatu adalah kepunyaanNya, apapun yang kita miliki adalah milikNya, termasuk hidup kita, dan apapun yang kita raih di dunia, yang bersifat daging, akan lenyap begitu saja seiring dengan berjalannya waktu.
Note: Bahkan mungkin juga ia menikahi begitu banyak wanita juga demi kebutuhan politiknya, bukan hanya ketertarikan pada lawan jenis yang sesungguhnya (ia memiliki 700 isteri dan 300 gundik!), melainkan supaya kerajaannya semakin kuat, padahal yang ia lakukan adalah tanpa hikmat dari Tuhan, sehingga wanita-wanita ini malah menjebloskan dia ke dalam penyembahan berhala (1 Raja-raja 11:4).
Berhati-Hatilah Dalam Bersikap
Jangan menghakimi (Mat 7:1), jangan mengutuk (Rm. 12:14) dan menghina orang (Ams. 14:21), seburuk apapun kelakuan dan keadaan orang tersebut, karena kamu tidak pernah tahu siapa dan akan menjadi apa orang yang kamu tunjuk tersebut, sedangkan hari depanmu sendiri tidaklah kamu ketahui.
Bila orang tersebut calon hamba Tuhan yang sedang dibina dan dibangun oleh Tuhan, kamu telah berdosa dan siap menerima hukuman, sebab perihal seorang hamba adalah urusan Tuannya (Rm 14:4), ingatlah bahwa pemilihan seorang hamba Tuhan dimulai dari sewaktu bakal anak di kandungan ibunya (Yer 1:5).
Lagipula Tuhan kita Yesus Kristus sudah mengatakan “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Mat 7:3). Kita harus selalu menguasai diri dan mengingat bahwa tidak ada orang yang tidak berdosa (I Yoh. 1:8).
Bila seseorang melakukan kesalahan, menyimpang dari jalan-jalan yang sudah ditentukan Tuhan dan keluar dari perintah FirmanNya, nasihati dan tegurlah dia dalam kasih dan jelaskan dengan pengertian, dan sabarlah satu dengan yang lain. (I Tes 5:11, 14) ; (2Tim. 4:2) ; (Tit. 2:6) ; (Mat. 18:15).
Jagalah lidahmu untuk menjaga kekudusan, bila ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati ungkapkanlah dalam doa-doamu kepada Tuhan, tapi tetaplah tutup mulutmu (Maz 4:4). Janganlah mengucapkan kata-kata yang tidak perlu, karena setiap perkataanmu diperhitungkan di hari penghakiman (Mat 12:36).
Bila kamu ditipu, hak milikmu dirampas dan dicuri orang, janganlah hal itu disimpan dalam hati dan menjadi batu sandungan bagimu, karena hal tersebut akan membuat hati semakin panas dan pada akhirnya membuahkan dosa.
Serahkan saja perkara tersebut kepada Tuhan, yang akan memperhitungkan hal tersebut, karena segala apa yang ada padamu adalah kepunyaan Tuhan, jadi bila seseorang mencuri darimu, artinya ia mencuri milik Tuhan. (Ams 6:30-31).
Di dalam Tuhan hikmat tidak terbatas, tetapi di luar Tuhan ia terperangkap dalam pikiran sempit seorang manusia sehingga tidak mampu berkembang dan akhirnya mati.
Bila orang tersebut calon hamba Tuhan yang sedang dibina dan dibangun oleh Tuhan, kamu telah berdosa dan siap menerima hukuman, sebab perihal seorang hamba adalah urusan Tuannya (Rm 14:4), ingatlah bahwa pemilihan seorang hamba Tuhan dimulai dari sewaktu bakal anak di kandungan ibunya (Yer 1:5).
Lagipula Tuhan kita Yesus Kristus sudah mengatakan “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Mat 7:3). Kita harus selalu menguasai diri dan mengingat bahwa tidak ada orang yang tidak berdosa (I Yoh. 1:8).
Bila seseorang melakukan kesalahan, menyimpang dari jalan-jalan yang sudah ditentukan Tuhan dan keluar dari perintah FirmanNya, nasihati dan tegurlah dia dalam kasih dan jelaskan dengan pengertian, dan sabarlah satu dengan yang lain. (I Tes 5:11, 14) ; (2Tim. 4:2) ; (Tit. 2:6) ; (Mat. 18:15).
Jagalah lidahmu untuk menjaga kekudusan, bila ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati ungkapkanlah dalam doa-doamu kepada Tuhan, tapi tetaplah tutup mulutmu (Maz 4:4). Janganlah mengucapkan kata-kata yang tidak perlu, karena setiap perkataanmu diperhitungkan di hari penghakiman (Mat 12:36).
Bila kamu ditipu, hak milikmu dirampas dan dicuri orang, janganlah hal itu disimpan dalam hati dan menjadi batu sandungan bagimu, karena hal tersebut akan membuat hati semakin panas dan pada akhirnya membuahkan dosa.
Serahkan saja perkara tersebut kepada Tuhan, yang akan memperhitungkan hal tersebut, karena segala apa yang ada padamu adalah kepunyaan Tuhan, jadi bila seseorang mencuri darimu, artinya ia mencuri milik Tuhan. (Ams 6:30-31).
Di dalam Tuhan hikmat tidak terbatas, tetapi di luar Tuhan ia terperangkap dalam pikiran sempit seorang manusia sehingga tidak mampu berkembang dan akhirnya mati.
Berjaga-Jaga Dan Menjaga Kekudusan
Bila pada saat ini kita sudah terpanggil dan mulai bertumbuh di dalam Kristus, peliharalah segala kekudusan untuk menjaga diri.
Berhati-hatilah dalam bertindak, andalkan Tuhan di setiap tindakan, jadikanlah Firman pelita bagi perjalanan hidupmu.
Sebab bila kita kalah dengan daging ini, dan sudah terikat kembali ke dosa-dosa lama, keadaan akan menjadi sangat buruk, bahkan dikatakan di II Petrus 2:21; lebih baik tidak pernah mengenal kebenaran itu daripada setelah mengenal lalu berbalik dari perintah kudus itu.
Kita semua menginginkan akhir yang bahagia di Surga kekal, jadi peliharalah dengan baik apa yang sudah kita dapatkan, karena ingatlah Yesus sudah berkata: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 22:14).
Berjaga-jagalah, jangan sampai pelitamu padam, dan pinggangmu tetap berikat. (Lukas 12:35-36)
Berhati-hatilah dalam bertindak, andalkan Tuhan di setiap tindakan, jadikanlah Firman pelita bagi perjalanan hidupmu.
Sebab bila kita kalah dengan daging ini, dan sudah terikat kembali ke dosa-dosa lama, keadaan akan menjadi sangat buruk, bahkan dikatakan di II Petrus 2:21; lebih baik tidak pernah mengenal kebenaran itu daripada setelah mengenal lalu berbalik dari perintah kudus itu.
Kita semua menginginkan akhir yang bahagia di Surga kekal, jadi peliharalah dengan baik apa yang sudah kita dapatkan, karena ingatlah Yesus sudah berkata: “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 22:14).
Berjaga-jagalah, jangan sampai pelitamu padam, dan pinggangmu tetap berikat. (Lukas 12:35-36)
Bersatunya Tubuh Kristus – Kembali Kepada Gereja Mula-Mula
Gereja di sini yang saya maksud bukanlah sebuah gedung atau aliran tertentu, tetapi merupakan orang-orang yang mengikrarkan diri sebagai pengikut dan murid-murid dari Yesus Kristus, alias orang-orang Kristen.
Karena adanya perbedaan budaya setempat, budaya dari nenek moyang, atau pergerakan-pergerakan tertentu seperti reformasi di dalam tubuh gereja oleh beberapa tokoh. Tubuh Kristus terbagi menjadi dua golongan besar: Protestan dan Katholik, selanjutnya pada masing-masing golongan terbagi-bagi lagi menjadi aliran-aliran seperti: ortodoks, karismatik, pentakosta dll.
Di dalam setiap aliran itupun masih ada cabang-cabang yang tumbuh. Intinya: Dalam ke-Kristenan begitu banyak ragam dan rupa, berwarna-warni jubah yang menghiasi tubuh mempelai Kristus (Yeh 16:10; Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.)
Di dalam I Korintus 12: 12-31 yang ditulis oleh rasul Paulus, dijelaskan bahwa banyak anggota tetapi satu tubuh, masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri, tidak ada yang patut memegahkan diri dengan menganggap dirinya paling penting dan paling mulia, karena yang satu tidak dapat berfungsi tanpa yang lainnya!
Janganlah berusaha berdiri sendiri, karena setiap ranting yang tidak lagi terhubung dengan batang pohon, pasti lama-lama kering dan mati.
Hati-hatilah terhadap Menara Babel Rohani, terselubung namun menghancurkan tubuh-tubuh Kristus. Menara Babel Rohani adalah usaha-usaha yang dilakukan suatu gereja atau aliran tertentu untuk membangun dan memegahkan dirinya sendiri yang lama kelamaan menjadi suatu pride/kebanggaan tersendiri dengan mulai melupakan Tuhan Yesus sebagai pokok/inti dari segala bentuk keKristenan. Misalnya dengan; menyebar doktrin, pembenaran diri sendiri, penyerangan terhadap aliran lain dll.
Kita semua tahu apa yang akhirnya terjadi dengan menara babel di dalam Kejadian 11:1-8 bukan?
Lama kelamaan gereja/tokoh tertentu akan semakin "besar" dan menghalangi pemandangan jemaat kepada Yesus Kristus. Contohlah teladan Yohanes Pembaptis, dalam Yoh 3: 26-30. Di dalam ayat ke-30 ia berkata bahwa Yesus harus semakin besar dan ia sendiri akan semakin kecil, karena memang Yesus-lah yang jadi terutama, bukan kita. Kita sukses di dalam pelayanan karena anugerahNya, bukan usaha kita sendiri. Jadi sangatlah tidak layak kita melambung tinggi dan menutupi kemuliaanNya!
Kita merupakan tubuh Kristus, janganlah membangun ke atas di satu titik, tapi berpencarlah, supaya kita dapat memenangkan Kerajaan Surga. Bagi yang pernah bermain game strategi pasti tahu cara memenangkan suatu challange; membangun dan menyebar. Siapa yang paling banyak menguasai suatu daerah, dialah pemenangnya. Begitu pula dengan kita semua para laskar Kristus!!!
Kita harus bersatu, menyebar dalam satu visi dan misi meskipun berbeda-beda aliran, budaya suku dan bangsa; Bersatu dalam Tubuh Kristus dan menjalankan amanat agungNya!
Kita harus pergi keluar, bukan diam di tempat dan membangun menara babel rohani!!
Kembalilah seperti gereja mula-mula yang hidup dalam persatuan dengan visi dan misi yang sama. Semakin lama gereja semakin pecah dan memegahkan diri sendiri, berusaha menghancurkan satu sama lain. Ingat apa yang didengar oleh Konstantin sewaktu ia mendapat penglihatan monogram Chi-Rho (huruf Yunani yang berarti Kristus); Εν Τούτῳ Νίκα - "In this sign, you shall conquer" yang kalau boleh saya artikan; di dalam Kristus ada kemenangan, penaklukan.
Tubuh Kristus secara utuh, bukan satu anggota tubuh saja.
Terimalah satu dengan yang lain, hiduplah dalam damai, sharing sangat dibutuhkan untuk memperbaiki, menambah pengetahuan, dan memperkuat satu sama lainnya, yang satu menopang dan membantu yang lainnya, tidak ada yang sempurna, tidak ada yang dapat berjalan sendiri, karena masing-masing harus bekerja sama membangun satu tubuh Kristus, itulah yang Ia inginkan.
Pemimpin atau Gembala Sidang mungkin banyak, mereka adalah hamba-hamba yang dipercayakan dan ditugaskan pada cabang-cabang, tetapi pemilik dan bos Gereja hanya satu: Tuhan kita Yesus Kristus!
Karena adanya perbedaan budaya setempat, budaya dari nenek moyang, atau pergerakan-pergerakan tertentu seperti reformasi di dalam tubuh gereja oleh beberapa tokoh. Tubuh Kristus terbagi menjadi dua golongan besar: Protestan dan Katholik, selanjutnya pada masing-masing golongan terbagi-bagi lagi menjadi aliran-aliran seperti: ortodoks, karismatik, pentakosta dll.
Di dalam setiap aliran itupun masih ada cabang-cabang yang tumbuh. Intinya: Dalam ke-Kristenan begitu banyak ragam dan rupa, berwarna-warni jubah yang menghiasi tubuh mempelai Kristus (Yeh 16:10; Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.)
Di dalam I Korintus 12: 12-31 yang ditulis oleh rasul Paulus, dijelaskan bahwa banyak anggota tetapi satu tubuh, masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri, tidak ada yang patut memegahkan diri dengan menganggap dirinya paling penting dan paling mulia, karena yang satu tidak dapat berfungsi tanpa yang lainnya!
Janganlah berusaha berdiri sendiri, karena setiap ranting yang tidak lagi terhubung dengan batang pohon, pasti lama-lama kering dan mati.
Yoh 15
4 - Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
5 - Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Hati-hatilah terhadap Menara Babel Rohani, terselubung namun menghancurkan tubuh-tubuh Kristus. Menara Babel Rohani adalah usaha-usaha yang dilakukan suatu gereja atau aliran tertentu untuk membangun dan memegahkan dirinya sendiri yang lama kelamaan menjadi suatu pride/kebanggaan tersendiri dengan mulai melupakan Tuhan Yesus sebagai pokok/inti dari segala bentuk keKristenan. Misalnya dengan; menyebar doktrin, pembenaran diri sendiri, penyerangan terhadap aliran lain dll.
Kita semua tahu apa yang akhirnya terjadi dengan menara babel di dalam Kejadian 11:1-8 bukan?
Lama kelamaan gereja/tokoh tertentu akan semakin "besar" dan menghalangi pemandangan jemaat kepada Yesus Kristus. Contohlah teladan Yohanes Pembaptis, dalam Yoh 3: 26-30. Di dalam ayat ke-30 ia berkata bahwa Yesus harus semakin besar dan ia sendiri akan semakin kecil, karena memang Yesus-lah yang jadi terutama, bukan kita. Kita sukses di dalam pelayanan karena anugerahNya, bukan usaha kita sendiri. Jadi sangatlah tidak layak kita melambung tinggi dan menutupi kemuliaanNya!
Kita merupakan tubuh Kristus, janganlah membangun ke atas di satu titik, tapi berpencarlah, supaya kita dapat memenangkan Kerajaan Surga. Bagi yang pernah bermain game strategi pasti tahu cara memenangkan suatu challange; membangun dan menyebar. Siapa yang paling banyak menguasai suatu daerah, dialah pemenangnya. Begitu pula dengan kita semua para laskar Kristus!!!
Kita harus bersatu, menyebar dalam satu visi dan misi meskipun berbeda-beda aliran, budaya suku dan bangsa; Bersatu dalam Tubuh Kristus dan menjalankan amanat agungNya!
Mat 28: 19-20
19 - Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 - dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Kita harus pergi keluar, bukan diam di tempat dan membangun menara babel rohani!!
Kembalilah seperti gereja mula-mula yang hidup dalam persatuan dengan visi dan misi yang sama. Semakin lama gereja semakin pecah dan memegahkan diri sendiri, berusaha menghancurkan satu sama lain. Ingat apa yang didengar oleh Konstantin sewaktu ia mendapat penglihatan monogram Chi-Rho (huruf Yunani yang berarti Kristus); Εν Τούτῳ Νίκα - "In this sign, you shall conquer" yang kalau boleh saya artikan; di dalam Kristus ada kemenangan, penaklukan.
Tubuh Kristus secara utuh, bukan satu anggota tubuh saja.
Terimalah satu dengan yang lain, hiduplah dalam damai, sharing sangat dibutuhkan untuk memperbaiki, menambah pengetahuan, dan memperkuat satu sama lainnya, yang satu menopang dan membantu yang lainnya, tidak ada yang sempurna, tidak ada yang dapat berjalan sendiri, karena masing-masing harus bekerja sama membangun satu tubuh Kristus, itulah yang Ia inginkan.
Pemimpin atau Gembala Sidang mungkin banyak, mereka adalah hamba-hamba yang dipercayakan dan ditugaskan pada cabang-cabang, tetapi pemilik dan bos Gereja hanya satu: Tuhan kita Yesus Kristus!
Yesaya 41
6 - Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya: "Kuatkanlah hatimu!"
7 - Tukang besi menguatkan hati tukang emas, dan orang yang memipihkan logam dengan martil menguatkan hati orang yang menempa di atas landasan; ia berkata tentang patrian: "Itu baik," lalu menguatkannya dengan paku-paku, sehingga tidak goyang.
I Korintus
1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Pengkotbah 4
9 - Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
10 - Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
11 - Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
12 - Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Tips Pelayanan Melalui Amsal 27: 21-27
Amsal 27 : 21-27
21 - Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya.
22 - Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya.
23 - Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.
24 - Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?
25 - Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan,
26 - maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang,
27 - pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.
- Ayat 21: Setiap orang sudah diberikan pelayanan/porsi-nya sendiri oleh Tuhan, menurut kesanggupannya masing-masing, dan orang lain yang akan menilai kita, bukan kita sendiri.
- Ayat 22: Orang bodoh dalam hal rohani, orang yang bebal, tidak mau/mudah menerima Firman Tuhan. Meskipun dididik dan ditempa bersama-sama dengan orang-orang pilihan Tuhan tetap saja tidak ada efeknya, tetap bebal.
- Ayat 23: Memperhatikan jemaat/komunitas-nya, mengawasi dan mengenal per-individu dengan baik.
- Ayat 24: Semua yang bersifat fisik tidak ada yang abadi, termasuk warisan uang, tahta dan jabatan, kesuksesan. Seorang anak pendeta besar belum tentu mewarisi karakter dan bertindak sebaik ayahnya. Contoh di dalam Alkitab seperti tokoh Musa, Samuel, Imam Eli. Mereka tidak mewariskan jabatannya kepada anak-anaknya, tetapi kepada kandidat lain yang sudah dipilih Tuhan. Hal ini kembali lagi kepada hak prerogatif Tuhan mengenai siapa saja yang dipilihNya.
- Ayat 25:
- Kalau rumput menghilang : ada era/angkatan yang akan berlalu/menghilang. Saya jadi teringat dengan kata-kata: "The Superstar Era is over" oleh kak Okky kemarin waktu pemutaran slide di camp FEC. Era ini akan digantikan oleh yang baru, sesuai dengan keinginan Tuhan, menurut Pak Sigit Wibisono kemarin, sekarang waktunya bagi komunitas untuk maju bagi Tuhan.
- Tunas muda nampak : kandidat angkatan baru sudah nampak, mereka sudah ada dan siap bertumbuh, orang-orang muda yang siap berperang bagi Tuhan, menggantikan angkatan yang lalu.
- Rumput gunung dikumpulkan : rumput gunung adalah rumput-rumput yang terbaik. Tuhan yang mengumpulkan anak-anaknya pilihanNya, orang-orang yang terbaik pada pandangan Tuhan, jadi bukan kita yang mengumpulkan anggota tubuh Kristus, tetapi Dia sendiri, tugas kita hanya menyediakan wadah bagi orang-orang ini, mereka yang akan terpanggil dengan sendirinya.
- Ayat 26:
- Domba-domba muda untuk pakaianmu : orang-orang muda untuk bergabung di dalam pelayanan kita sekarang ini, jemaat bagi gereja.
- Kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang : orang-orang dari agama lain akan datang ikut bergabung mengikut Yesus, memperluas ladang pelayanan kita.
- Ayat 27: Susu kambing adalah susu yang paling baik mutunya (di Israel jaman ayat ini ditulis), jadi jangan khawatir akan kebutuhan kita sehari-hari, karena Tuhan akan memberikan yang terbaik, cukup untuk sekeluarga, bahkan untuk pelayan/pembantu kita.Atau di dalam artian yang lebih luas (komunitas/gereja) : dari penatua, jemaat sampai pegawai-pegawai kecil sekalipun akan menerima berkat terbaik dan dicukupi Tuhan.Tidak ada alasan untuk mundur dari pelayanan karena takut kekurangan uang, apabila Tuhan sudah memanggil kita untuk melayani, Ia pasti akan mencukupi kebutuhan kita, dan kita harus beriman penuh pada janjiNya.
Love
There are 4 kind of love:
Eros: Sexual Love, Philia: Friendship love, Storge: Familial love, Agape: Love of God / Christ.
The first three was natural things in human life, created by chemical process of human body, they are has a lot of limitation, and the word: "because of..." following each of them.
That's why Jesus said that loving someone you have; children, parents, friends, spouse etc. is not giving any credits. (Luke 6:32 - "But if you love those who love you, what credit is that to you? For even sinners love those who love them”).
It’s only a natural process, even animals love someone who love them.
But the last one, Agape, is an unconditional love, has no limitation, no circumstances following it. It’s a spiritual love, only the one within God’s grace will receive it. Agape is not something natural; it’s given by Holy Spirit. It’s not quite easy doing Agape; we have to fully inside God’s way of live in order to giving out Agape, sacrifice it’s the most “must do” thing. But, if we giving our self to God and having Holy Spirit inside us, Agape is easy to do.
Eros: Sexual Love, Philia: Friendship love, Storge: Familial love, Agape: Love of God / Christ.
The first three was natural things in human life, created by chemical process of human body, they are has a lot of limitation, and the word: "because of..." following each of them.
That's why Jesus said that loving someone you have; children, parents, friends, spouse etc. is not giving any credits. (Luke 6:32 - "But if you love those who love you, what credit is that to you? For even sinners love those who love them”).
It’s only a natural process, even animals love someone who love them.
But the last one, Agape, is an unconditional love, has no limitation, no circumstances following it. It’s a spiritual love, only the one within God’s grace will receive it. Agape is not something natural; it’s given by Holy Spirit. It’s not quite easy doing Agape; we have to fully inside God’s way of live in order to giving out Agape, sacrifice it’s the most “must do” thing. But, if we giving our self to God and having Holy Spirit inside us, Agape is easy to do.
Kepahitan dan Duri Dalam Daging
Setiap orang pernah merasa marah, hal ini merupakan reaksi alami yang normal, tetapi apabila kemarahan ini mulai bertransformasi menjadi kepahitan, pada akhirnya menjadi duri di dalam daging yang menyakitkan, yang terus menerus menggores dan melukai daging kita sepanjang masa.
Hal ini biasa terjadi apabila yang menyakiti kita adalah orang-orang terdekat yang kita kasihi; orang tua, pasangan, keluarga, anak-anak, sahabat dan sebagainya, karena tentunya kalau orang asing atau sekadar kenal saja tidak terlalu membekas di hati, karena kita tidak memiliki perasaan mendalam terhadap orang-orang tersebut.
Kita merasa sangat sakit karena yang menggores luka itu adalah orang yang kita kasihi, dan kita harapkan.
Firman Tuhan mengajarkan untuk mengampuni, mengasihi dan orang-orang yang sudah menyakiti kita, tetapi kadang sangat sulit untuk melakukannya, karena memang tidak semudah itu duri kepahitan tersebut keluar begitu saja.
Daging kita sendiri tidak mampu menyembuhkan luka yang dalam itu, bukan dengan usaha kita luka-luka batin tersebut dapat terobati, yang ada kita hanya berpura-pura mengampuni, tetapi sebenarnya duri itu masih tertancap dan terus menggores.
Kekuatan kita sendiri tidak mampu dapat mengobati dan memulihkan luka-luka batin, hanya TUHAN-lah yang mampu melakukannya. SERAHKAN, AKUI segala kemarahan dan kepedihan kita kepada Tuhan, katakan kepadaNya dengan TULUS kalau kita mau mengampuni dan mengasihi orang-orang yang sudah menancapkan duri tersebut di dalam hati kita, apapun perbuatan mereka selama ini, maka Tuhan akan mengulurkan TanganNya, mencabut duri itu dari daging kita dan mengobati luka-luka yang sudah ditimbulkannya.
Apabila selama ini pasangan, anak, orang tua, sahabat terbaik kita sudah menghancurkan hati atau bahkan kehidupan kita, LEPASKAN segala beban itu dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan, maka kita akan memperoleh KEDAMAIAN dan KEBAHAGIAAN di dalam hidup kita. Roh Kudus akan bekerja dan menguasai hati kita, melindungi dan menjaganya senantiasa, sehingga hidup kita tidak akan sama lagi, penuh suakcita di dalam HADIRAT-NYA senantiasa.
Hal ini biasa terjadi apabila yang menyakiti kita adalah orang-orang terdekat yang kita kasihi; orang tua, pasangan, keluarga, anak-anak, sahabat dan sebagainya, karena tentunya kalau orang asing atau sekadar kenal saja tidak terlalu membekas di hati, karena kita tidak memiliki perasaan mendalam terhadap orang-orang tersebut.
Kita merasa sangat sakit karena yang menggores luka itu adalah orang yang kita kasihi, dan kita harapkan.
Firman Tuhan mengajarkan untuk mengampuni, mengasihi dan orang-orang yang sudah menyakiti kita, tetapi kadang sangat sulit untuk melakukannya, karena memang tidak semudah itu duri kepahitan tersebut keluar begitu saja.
Daging kita sendiri tidak mampu menyembuhkan luka yang dalam itu, bukan dengan usaha kita luka-luka batin tersebut dapat terobati, yang ada kita hanya berpura-pura mengampuni, tetapi sebenarnya duri itu masih tertancap dan terus menggores.
Kekuatan kita sendiri tidak mampu dapat mengobati dan memulihkan luka-luka batin, hanya TUHAN-lah yang mampu melakukannya. SERAHKAN, AKUI segala kemarahan dan kepedihan kita kepada Tuhan, katakan kepadaNya dengan TULUS kalau kita mau mengampuni dan mengasihi orang-orang yang sudah menancapkan duri tersebut di dalam hati kita, apapun perbuatan mereka selama ini, maka Tuhan akan mengulurkan TanganNya, mencabut duri itu dari daging kita dan mengobati luka-luka yang sudah ditimbulkannya.
Apabila selama ini pasangan, anak, orang tua, sahabat terbaik kita sudah menghancurkan hati atau bahkan kehidupan kita, LEPASKAN segala beban itu dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan, maka kita akan memperoleh KEDAMAIAN dan KEBAHAGIAAN di dalam hidup kita. Roh Kudus akan bekerja dan menguasai hati kita, melindungi dan menjaganya senantiasa, sehingga hidup kita tidak akan sama lagi, penuh suakcita di dalam HADIRAT-NYA senantiasa.
Talenta Untuk Tuhan
Pada kisah perumpamaan tentang talenta (Mat 25:14-30) dikisahkan tentang 3 orang hamba yang diberikan talenta, ada yang diberikan 5, 2 dan 1 talenta oleh tuannya, masing-masing menggandakan talentanya itu untuk diserahkan kembali pada tuannya, kecuali yang diberi 1 talenta, ia mengubur talenta tersebut, sehingga ketika tuannya kembali, hamba yang disebut jahat dan malas ini mendapat hukuman karena ia tidak menjalankan talentanya.
Apakah yang dimaksud dengan talenta? Talenta adalah keahlian, bakat, kelebihan kita yang diberikan Tuhan. Semua talenta yang diberikan kepada kita pasti berguna, karena Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang sia-sia kepada manusia.
Tujuan diberikannya talenta ini adalah untuk “dijalankan” bagi pekerjaan Tuhan, dan setelah mendapat hasil berganda, harus diserahkan kembali kepada Ia yang telah memberikannya kepada kita.
Artinya kita harus mengembangkan talenta-talenta pemberian Tuhan dan mempergunakannya untuk melayani pekerjaan Tuhan, kita tidak boleh “menguburnya” yaitu tidak dipergunakan atau dipergunakan namun untuk kepentingan diri sendiri saja.
Bisa saja orang ada yang diberi 5 talenta (seorang yang sangat pandai dan berbakat), tapi ia mengubur semua talentanya, ia mempergunakannya untuk kepentingannya sendiri saja, bukan untuk Tuhan, atau ia mengacuhkan talenta-talentanya karena malas mengembangkannya. Tuhan memperhitungkan ini sebagai hal yang jahat, karena talenta adalah sarana yang diberikan Tuhan untuk melayani pekerjaanNya di bumi ini, jadi bukan milik kita, itu adalah milik Tuhan.
Misalnya saja, seorang karyawan diberikan handphone dan mobil sebagai fasilitas oleh perusahaannya, tetapi si karyawan malah menyimpan saja barang-barang tersebut, sehingga ia tidak melaksanakan tugas dari perusahaannya, atau si karyawan mempergunakannya untuk kepentingan pribadi saja, bukan untuk kepentingan perusahaan.
Tentunya sewaktu dilihat dari hasil kerjanya yang nihil, karyawan ini pasti dipecat dan fasilitas-fasilitas tersebut akan ditarik kembali oleh perusahaan tempat ia bekerja bukan?
Begitu pula dengan Kerajaan Surga, segala milik Kerajaan harus dipergunakan untuk pengembangan Kerajaan itu sendiri, bukan yang lain.
Kita adalah “karyawan-karyawan Surgawi” di bumi ini, kita wajib mengembangkan Kerajaan Surga, dengan memperkenalkan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Raja segala raja di bumi ini, segala tata cara kehidupan hidup Surgawi yang berkenan di hadapan sang Raja, itulah yang harus kita “promosikan” selama kita masih diberi waktu untuk hidup, supaya setelah tiba di Surga nanti, kita akan mendapat upah, sesuai dengan hasil kerja kita selama di bumi.
Talenta, segala harta benda, bahkan hidup kita ini hanyalah fasilitas dari Kerajaan Surga yang diberikan oleh sang Raja Yesus Kristus, supaya kita dapat melaksanakan tugas-tugas kita di bumi ini dengan baik, semua itu bukanlah milik kita pribadi. Setelah kita selesai bertugas, semuanya itu harus dikembalikan pada sang Raja.
Jadi jangan ada yang minder karena hanya diberi satu talenta, atau sombong karena diberi banyak talenta, karena masing-masing sudah di-set oleh Tuhan sendiri, memiliki porsi masing-masing, sesuai dengan yang dibutuhkan olehNya.
Jadi ingat, kalau kita tidak berjalan sesuai kemauanNya, segala fasilitas, termasuk hidup kita bisa diambil olehNya, dan kita akan kena hukuman seperti hamba yang mengubur talenta tuannya.
Hal yang harus dipahami, menjalankan talenta adalah PERINTAH, bukan PERMINTAAN, apapun yang di-Firmankan Tuhan kepada kita harus dilaksanakan, jadi jalankan dan gandakan talenta kita untuk pelebaran dan pengembangan Kerajaan Surga di bumi ini semaksimal mungkin, supaya seperti hamba-hamba yang diberi 5 dan 2 talenta, kita akhirnya mendapatkan kebahagiaan di Surga kekal.
Apakah yang dimaksud dengan talenta? Talenta adalah keahlian, bakat, kelebihan kita yang diberikan Tuhan. Semua talenta yang diberikan kepada kita pasti berguna, karena Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang sia-sia kepada manusia.
Tujuan diberikannya talenta ini adalah untuk “dijalankan” bagi pekerjaan Tuhan, dan setelah mendapat hasil berganda, harus diserahkan kembali kepada Ia yang telah memberikannya kepada kita.
Artinya kita harus mengembangkan talenta-talenta pemberian Tuhan dan mempergunakannya untuk melayani pekerjaan Tuhan, kita tidak boleh “menguburnya” yaitu tidak dipergunakan atau dipergunakan namun untuk kepentingan diri sendiri saja.
Bisa saja orang ada yang diberi 5 talenta (seorang yang sangat pandai dan berbakat), tapi ia mengubur semua talentanya, ia mempergunakannya untuk kepentingannya sendiri saja, bukan untuk Tuhan, atau ia mengacuhkan talenta-talentanya karena malas mengembangkannya. Tuhan memperhitungkan ini sebagai hal yang jahat, karena talenta adalah sarana yang diberikan Tuhan untuk melayani pekerjaanNya di bumi ini, jadi bukan milik kita, itu adalah milik Tuhan.
Misalnya saja, seorang karyawan diberikan handphone dan mobil sebagai fasilitas oleh perusahaannya, tetapi si karyawan malah menyimpan saja barang-barang tersebut, sehingga ia tidak melaksanakan tugas dari perusahaannya, atau si karyawan mempergunakannya untuk kepentingan pribadi saja, bukan untuk kepentingan perusahaan.
Tentunya sewaktu dilihat dari hasil kerjanya yang nihil, karyawan ini pasti dipecat dan fasilitas-fasilitas tersebut akan ditarik kembali oleh perusahaan tempat ia bekerja bukan?
Begitu pula dengan Kerajaan Surga, segala milik Kerajaan harus dipergunakan untuk pengembangan Kerajaan itu sendiri, bukan yang lain.
Kita adalah “karyawan-karyawan Surgawi” di bumi ini, kita wajib mengembangkan Kerajaan Surga, dengan memperkenalkan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Raja segala raja di bumi ini, segala tata cara kehidupan hidup Surgawi yang berkenan di hadapan sang Raja, itulah yang harus kita “promosikan” selama kita masih diberi waktu untuk hidup, supaya setelah tiba di Surga nanti, kita akan mendapat upah, sesuai dengan hasil kerja kita selama di bumi.
Talenta, segala harta benda, bahkan hidup kita ini hanyalah fasilitas dari Kerajaan Surga yang diberikan oleh sang Raja Yesus Kristus, supaya kita dapat melaksanakan tugas-tugas kita di bumi ini dengan baik, semua itu bukanlah milik kita pribadi. Setelah kita selesai bertugas, semuanya itu harus dikembalikan pada sang Raja.
Jadi jangan ada yang minder karena hanya diberi satu talenta, atau sombong karena diberi banyak talenta, karena masing-masing sudah di-set oleh Tuhan sendiri, memiliki porsi masing-masing, sesuai dengan yang dibutuhkan olehNya.
Jadi ingat, kalau kita tidak berjalan sesuai kemauanNya, segala fasilitas, termasuk hidup kita bisa diambil olehNya, dan kita akan kena hukuman seperti hamba yang mengubur talenta tuannya.
Hal yang harus dipahami, menjalankan talenta adalah PERINTAH, bukan PERMINTAAN, apapun yang di-Firmankan Tuhan kepada kita harus dilaksanakan, jadi jalankan dan gandakan talenta kita untuk pelebaran dan pengembangan Kerajaan Surga di bumi ini semaksimal mungkin, supaya seperti hamba-hamba yang diberi 5 dan 2 talenta, kita akhirnya mendapatkan kebahagiaan di Surga kekal.
Perbuatan yang baik dan benar
Perbuatan yang baik dan benar adalah mengasihi Yesus dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Itulah hukum utama dan terutama di dalam hidup, maka kita akan dengan mudah melakukan hukum yg kedua yaitu mengasihi manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada lagi perbuatan baik yg benar di mata Tuhan, hanya melalui mengasihi Tuhan Yesus dalam segala hal, karena Ia jalan kebenaran dan hidup.
Kesalehan seorang manusia dianggap seperti kain kotor (Yes 64:6), karena perbuatan baik yang tidak berdasarkan atas kasih kepada Tuhan hanya untuk memenuhi keinginan diri/keuntungan pribadi, yaitu kasih yg bersyarat, minta bayaran.
Dengan mengasihi Tuhan seutuhnya, kita akan mampu mengasihi segala sesuatu yg diminta olehNya untuk kita kasihi, kasih tanpa syarat, karena merupakan karunia Tuhan.
Tidak ada lagi perbuatan baik yg benar di mata Tuhan, hanya melalui mengasihi Tuhan Yesus dalam segala hal, karena Ia jalan kebenaran dan hidup.
Kesalehan seorang manusia dianggap seperti kain kotor (Yes 64:6), karena perbuatan baik yang tidak berdasarkan atas kasih kepada Tuhan hanya untuk memenuhi keinginan diri/keuntungan pribadi, yaitu kasih yg bersyarat, minta bayaran.
Dengan mengasihi Tuhan seutuhnya, kita akan mampu mengasihi segala sesuatu yg diminta olehNya untuk kita kasihi, kasih tanpa syarat, karena merupakan karunia Tuhan.
Markus 12
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Give It To The Programmer
Happiness in nothingness…
Well, that’s the way my life is flowing, if you are clean and empties enough, will be easier for God to accessing your life.
Consider your life is a computer and God is the programmer. Your brain/thought is the hard disk, and your heart is the keyboard. God Words is the anti-virus. Sometimes when you’re accessing your computer, it’s becoming slow, behaved strangely and won’t do what you wish. It’s because the hard disk already full, the programs is messy, too many unused files, worm even viruses contaminating the whole programs.
Just say you wish to find a recipe for dinner, but rather than giving a yummy ingredients, the computer popping up an advertisement…what will you say?
“Useless computer! I’m tired of this…why the anti-virus won’t update????”
Now put your position in God’s position…HE might be very tired try to accessing human heart which is thought already full with something that HE doesn’t need! Junks!
The person must be forgetting to update the anti-virus: GOD WORDS. It’s protects you from the evil. The evils contaminating human heart freely without protection of God Words, messing out your brain with awful thoughts and make your life so hard, suffer and miserable…that will leads to internal damage, sometimes it will be permanent.
If it’s happened, ask HIM, the programmer of your life…to format, eliminate the mess, so it will be empty and clean to receive good and useful programs for GOD the Programmer. Then…the computer will perform the best way the programmer wants, your life and your work is maximal, meaningful for GOD abundantly.
When God exist and fill your day to day life, happiness will flow automatically; you don’t have to look for it no more.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Psalms 119:105 Thy word is a lamp to my feet, and a light to my path. (R. Webster)
Psalms 17:4 Concerning the works of men, by the word of thy lips I have kept [me from] the paths of the destroyer. (R. Webster)
Mathew 6:33 But seek ye first the kingdom of God, and his righteousness; and all these things shall be added to you. (R. Webster)
I John 5: 18 We know that those who have been born from God don't go on sinning. Rather, the Son of God protects them, and the evil one can't harm them. (God’s Word Version)
Well, that’s the way my life is flowing, if you are clean and empties enough, will be easier for God to accessing your life.
Consider your life is a computer and God is the programmer. Your brain/thought is the hard disk, and your heart is the keyboard. God Words is the anti-virus. Sometimes when you’re accessing your computer, it’s becoming slow, behaved strangely and won’t do what you wish. It’s because the hard disk already full, the programs is messy, too many unused files, worm even viruses contaminating the whole programs.
Just say you wish to find a recipe for dinner, but rather than giving a yummy ingredients, the computer popping up an advertisement…what will you say?
“Useless computer! I’m tired of this…why the anti-virus won’t update????”
Now put your position in God’s position…HE might be very tired try to accessing human heart which is thought already full with something that HE doesn’t need! Junks!
The person must be forgetting to update the anti-virus: GOD WORDS. It’s protects you from the evil. The evils contaminating human heart freely without protection of God Words, messing out your brain with awful thoughts and make your life so hard, suffer and miserable…that will leads to internal damage, sometimes it will be permanent.
If it’s happened, ask HIM, the programmer of your life…to format, eliminate the mess, so it will be empty and clean to receive good and useful programs for GOD the Programmer. Then…the computer will perform the best way the programmer wants, your life and your work is maximal, meaningful for GOD abundantly.
When God exist and fill your day to day life, happiness will flow automatically; you don’t have to look for it no more.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Psalms 119:105 Thy word is a lamp to my feet, and a light to my path. (R. Webster)
Psalms 17:4 Concerning the works of men, by the word of thy lips I have kept [me from] the paths of the destroyer. (R. Webster)
Mathew 6:33 But seek ye first the kingdom of God, and his righteousness; and all these things shall be added to you. (R. Webster)
I John 5: 18 We know that those who have been born from God don't go on sinning. Rather, the Son of God protects them, and the evil one can't harm them. (God’s Word Version)
Subscribe to:
Posts (Atom)